SIAPAKAH DIA ?.
Sebagai sesama warga Bala
Keselamatan, anda pasti tahu dan sering menyanyikan Lagu Nomor 353. Salah satu Lagu resmi, Bala
Keselamatan di Teritori Indonesia. Lagu yang dikelompokkan kedalam Lagu-lagu
keprajuritan. Sebagaimana dimaklumi, Buku Nyanyian Bala Keselamatan, jika di
lihat dari Substansi isinya dibagi atas dua kelompok. Pengelompokkan atas Lagu
Pujian dan Koor-Koor. Lagu Pujian dalam buku Nyanyian resmi kita itu, hingga saat
ini sejumlah 442 lagu. Sementara untuk Koor-Koor sejumlah 217 buah. Dilengkapi dengan lagu kebangsaan Negeri Kita, yaitu Lagu
Indonesia Raya.
Sementara itu jika ditinjau,
berdasar isi dapat diklaster atas 6 bagian. Pertama
Lagu Puji-Pujian. Kedua lagu yang berhubungan
dengan substansi keselamatan. Ketiga
Lagu terkait dengan Pertumbuhan Rohani. Keempat
Lagu yang dikategorikan kepada hal anugerah
Kesucian. Kelima Lagu yang berhubungan
dengan hal Keprajuritan. Keenam
lagu-lagu yang bersifat khusus. Namun semuanya bernafaskan bathin kekeristenan.
Seperti Lagu Ibadah Natal. Tahun Baru, Jum,at Agung, Kebangkitan, Medzbah,
Pernikahan, Hari Ulang Tahun, Perpisahan.
Tentu kami tidak bermaksud berdebat
dengan anda sekalian. Apalagi untuk menggurui
rekan sepelayan, tentang pengelompokan
lagu-lagu resmi Bala kita diatas. Tetapi semata-mata hanya ingin
mengklarifikasi saja. Serta ingin tahu sejauhmana sebenarnya kepedulian bersama,
tentang kehidupan rohani kita sebagai sesama warga Bala. Secara khusus untuk
kali ini, kita akan diskusikan tentang Lagu
Keprajuritan diatas.
Kami tentu berharap substansi kali ini, tetap
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kwalitas dan misi pelayanan Bala kita. Lagu Nomor 353 itu
berjudul: Penginjilan Sedunia. Judul lagu yang memberi kesan vulgar
dan atau ambisius bukan?. Tetapi kalau kita mau jujur, demikianlah adanya. Senafas dan sejalan pesan yang
agung dan abadi itu. Sesuatu yang Tuhan Yesus pesankan. Sebelum dia naik ke
Surga, untuk mempesiapkan tempat yang abadi.
Tentu bagi anda dan saya yang percaya, pada perintah dan ajaran Nya.
Syair lagu ini memberi semangat, bagi
setiap warga Bala yang menyanyikannnya. Serta sangat Indah jika lagu ini,
dinyanyikan dalam posisi berdiri. Lebih sempurna lagi jika dinyanyikan, sambil
mengibarkan-ibarkan bendera kecil, triwarna khas Bala itu. Rasa-rasanya menjadi
lengkaplah suatu ibadah itu. Khususnya dalam ibadah tertentu. Seperti acara
pelantikan dan pengutusan Opsir Baru. Pentabisan sejumlah Prajurit Baru,
Pengukuhan Sejumlah Opsir Setempat di suatu korps. Tentu tidak terlupakan pada
acara Selamat datang dan Selamat Jalan. Bagi para Opsir kita, di keempat Bidang Pelayanan di
Institusi Bala Keselamatan.
Lagu yang satu ini terdiri dari 4 (empat)
bait. Bait pertama sangat teologis,
ajakan dan seruan bagi para penganut dan pengikutnya. Kemudian pada bait kedua,
sang pencipta lagu mendorong, pengikut untuk tetap setia kepada ajaran dan
terang Kristus. Sedangkan bait ketiga pengarang menganjurkan rakyat negeri ini, untuk mau ikut dengan setia
kepada ajaran yang Maha Kuasa. Sementara pada bait terakhir penulis lagu,
Putra Minahasa terdidik di eranya itu, berharap bangsa ini akan menjadi negeri yang
berbahagia. Jika mereka semua mau ikut
menjadi murid Tuhan. Ajakan dan himbauan yang berkorelasi, dengan yang tersurat
dan tersirat, dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara kita itu.
Senyatanya juga diantara potongan kata dari kalimat Lagu ini, syarat
dengan pesan seorang pendidik. Sebagaimana profesi dan latar belakang
kehidupan Bapak Guru itu. Begitulah gambaran lain yang tersirat, di balik kata
demi kata lagu yang bernuansa mars itu. Menurut
apa yang kami rasakan dan pikirkan, tentang lagu yang penuh misteri itu.
Pastilah penghayatan anda berbeda
dengan kami. Sebagai sesama Warga Bala, anda tentu lebih hebat dan dibandingkan
kami. Dalam berimajinasi tentang pesan dan kesan syair-syair dalam lagu yang
kita diskusikan kali ini. Disamping itu tentu pengetahuan anda, lebih tinggi
tentang lagu resmi kita itu. Dibandingkan alam pikiran kami.Sebagai seorang
prajurit yang masih, belum matang dan mapan,s eperti anda dan saudara sekalian.
Oleh karena cara pandang dan wawasan saudara, yang
didukung dengan pengetahuan dan jam terbang yang jauh diatas kami. Sangat
mungkin juga anda sekalian mempunyai argumentasi dan inspirasi, segudang dalam
memandang lagu resmi kita yang satu ini.
Dibalik berbagai hal diatas, kami ingin
mendiskusikan sejumlah hal kepada anda.
Tentang sejumlah hal yang menarik perhatian kami. Apa dan bagiaman lagu Nomor
353 tercipta. Misalnya bagaimana dan apa yang tersirat, dalam hati Guru Londong. Saat pendidik itu menciptakan syair
lagu yang bernuansa Mars itu. Pertanyaan berikutnya untuk dan dalam rangka apa,
lagu itu beliau ciptakan?. Pada saat bagaimana lagu itu terinspirasi ?. Kemudian
siapa saja penyanyi pertama, saat lalu itu diperkenalkan?, Di gedung mana lagu
itu, untuk pertama kali dikumandangkan?.
Juga ada sejumlah pertanyaan lain, yang membuat kami, semakin bertambah penasaran.
Hampir satu dasa warsa keingintahuan
itu, terpendam dalam hati. Sulit bagi kami untuk melampiaskannya. Rasa kagum
dan hormat kami yang ditekan kepada pengarang lalu yang satu ini. Itulah
sebabnya untuk kali ini kami memberanikan diri, mengungkapkan perasaan gundah
hati kami. Kepada anda sekalian, sahabat Bala melalui artikel ini. Semoga anda berkenan
untuk meresponsnya. Untuk itulah kami secara perlahan dan pasti, mencari tahu,
tentang kehidupan Pak Guru, yang mungkin sangat dihormati dan disenangi para
anak didik di era lalu itu.
Berbagai pihak telah dan sedang kami
hubungi dan kontak. Sejumlah petinggi dan Opsir Senior dan Pensiunan di KPT Bandung.
Sejumlah sesepupuh dan tokoh Bala di Sulawesi Utara. Daerah kelahiran Komponis kita yang satu ini.
Begitu juga di sekitar lembah Palu. Dimana
guru yang satu ini, lama mengabdikan diri. Sebagai seorang pendidik untuk calon
Pendidik pula. Kami juga mencoba cari tahu, tentang siapa beliau. kepada sejumlah mantan Guru. Mereka yang pernah menjadi murid Nya. Di SGB, Sekolah Guru ketika itu. Dimana usia para narasumber saat
ini, sudah tua-tua dan uzur. Saat artikel ini sampai kehadapan anda. Umur beliau-beliau
sudah berada pada interval, 65 Tahun hingga 80 tahunan.
Dari semua narasumber yang pernah
kami hubungi, memberi fakta dan informasi banyak hal . Tetapi dibalik berbagai informasi
yang diperoleh itu, kami renungkan dan simpan, dan putar-putar dalam pikiran. Semua kenangan dan pengalaman para narasumber,
membuat hati kami semakin penasaran. Penuh dengan pertanyaan yang kurang
memberi informasi pasti. (Harapan kami cukuplah
kami saja, yang terbeban untuk
ingin tahu lebih jauh, tentang Guru yang
satu ini. Anda sekalian lebih baik fokus saja, kepada hal lain tentang dinamika
kehidupan kita, sebagai bagian bangsa yang semakin penuh perbohongan dan
kepura-puraan ini).
Semakin kami dapat info baru,
semakin membuat kami penasaran. Seorang opsir
senior mengatakan begini : “Guru Londong itu bukan Warga Bala Keselamatan. Guru
Londong hanyalah seorang simpatisan biasa, sahabat Bala Keselamatan “demikian
penjelasan Hamba Tuhan, yang saat ini menikmati masa pensiun Nya di Jawa Timur.
Sementara Komisioner (Pensiun) Ross Tondi , mengatakan, bahwa Guru Londong
beliau pernah tahu. Karena kebetulan sesama orang Minahasa. Tetapi dalam akhir
suratnya beliau menyatakan: secara fisik, saya belum dan tidak sempat bertemu
muka. Dengan pendidik yang ingin anda tanyakan itu. Narasumber lain mengatakan
bahwa Guru Londong semula adalah Warga Bala. Namun karena sesuatu hal dia meninggalkan Bala Keselamatan. Beralih menjadi
anggota jemaat Sinode Gereja tetangga. Seorang lagi mantan murid langsung beliau
di SGB Palu alumni tahun 1953, mengatakan Guru Londong itu benar2 warga Bala. Jelasnya
disuatu pertemuan keluarga kepada Penulis di desa OO-Parese, Kecamatan Kulawi
Selatan Kabupaten Sigi baru-baru ini.
Seorang Opa, pada saat ber usia 11
Tahun, sudah mengenal Guru Londong. Karena Guru yang satu ini, adalah kolega orangtuanya.
Sesama tenaga edukatif di SGB Palu. Panggilan
beliau di era itu dipanggil Guru Kasese. Guru Londong dan Guru Kasese adalah
bersahabat. Sangat mungkin kemitraan itu, disamping mereka sesama guru. Juga
mereka berasal dari Daerah yang sama, yaitu Sulawesi Utara. Dimana dikemudian
hari Opa Tua, narasumber artikel ini, juga melanjutkan sekolah di SGB Palu. Dimana
Guru Londong menjadi Direktur. Tetapi Opa ini tidak lagi murid langsung, dari
Guru londong lagi. Karena guru Londong saat mereka di SGB, sudah diganti Guru
Mamarimbing. Kebetulan juga pendidik, yang berasal dari Daerah Minahasa.
Opa tua ini juga mengatakan bahwa
dulu Guru Londong, sering berkunjung ke Rumah mereka. Bukan hanya itu beliau,
juga sering makan siang, di rumah orang
tua kami Guru Kasese, katanya sambil mengenang masa mudanya. Lanjutnya guru
londong itu, badannya tidak terlalu tinggi. Namun beliaukelihatan sangat berwibawa. Berpenanpilan menarik dan necis dalam berpakaian. sebagaimana
lazimnya orang Minahasa. Dimana mereka kita kenal padu dalam berbusana.
Satu tambahan informasi lagi, Opa
kasese yang mengatakan selama dia kenal, Guru Londong tidak pernah membawa
Isteri dan memperkenalkan orang rumahnya
ketika itu. Opa Kasese memprediksi Guru
Londong, ketika di mengabdi Palu, meninggalkan Isteri dan anak2nya di Tanah
Minahasa?.
Seorang warga Bala yang kebetulan alumni SGA
di Manado tahun 1955 – 1958, dalam suratnya tahun lalu, mengatakan bahwa Guru
Londong setelah setelah selesai mengabdi di Sulawesi Tengah, kembali bertugas
di Manado hingga Pensiun. Bhkan Guru Londong sempat mengajar mantan Ketua
Pembangunan Gereja Korps I Palu itu, untuk mata pelajaran Seni Suara. Sebagai bagian
dari sejumlah mata pelajaran, keahlian Guru yang fenomenal itu.
Sesungguhnya ada banyak hal lain, yang masih
ingin kami galih tentang kehidupan Pak Guru
itu. Antara lain sejumlah Pertanyaan susulan.
Misalnya saja dalam rangka apa, lagu itu
diciptakan. Serta kapan lagu itu diciptakan. Siapa saja Tim Paduan suara
pertama dan dimana lagu itu untuk pertama sekali dikumandangkan. Sejak kapan lagu
ini, dimasukan menjadi Lagu Resmi Bala Keselamatan. Siapa ketika itu Komandan Teritori
Indonesia.Pemimpin yang memutuskan dan memasukkan
lagu itu kedalam lagu resmi kita. Serta sejumlah pertanyaan lain, yang mungkin
sulit kami goreskan dalam artikel ringan ini. Bagaimana pandangan dan pendapat
Saudara. Sukses untuk anda.{NAINGGOLAN Nurdin}.
Lebanu Marawola Maret
2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar