Sabtu, 18 April 2015

Siapakah Dia ?


SIAPAKAH DIA ?.

            Sebagai sesama warga Bala Keselamatan, anda pasti tahu dan sering menyanyikan Lagu Nomor 353. Salah satu Lagu resmi, Bala Keselamatan di Teritori Indonesia. Lagu yang dikelompokkan kedalam Lagu-lagu keprajuritan. Sebagaimana dimaklumi, Buku Nyanyian Bala Keselamatan, jika di lihat dari Substansi isinya dibagi atas dua kelompok. Pengelompokkan atas Lagu Pujian dan Koor-Koor. Lagu Pujian dalam buku Nyanyian resmi kita itu, hingga saat ini sejumlah 442 lagu. Sementara untuk Koor-Koor sejumlah 217 buah. Dilengkapi  dengan lagu kebangsaan Negeri Kita, yaitu Lagu Indonesia Raya.
             Sementara itu jika ditinjau, berdasar isi dapat diklaster atas 6 bagian. Pertama  Lagu Puji-Pujian. Kedua lagu yang berhubungan dengan substansi keselamatan. Ketiga Lagu terkait dengan Pertumbuhan Rohani. Keempat Lagu yang dikategorikan kepada hal  anugerah Kesucian. Kelima Lagu yang berhubungan dengan hal Keprajuritan. Keenam lagu-lagu yang bersifat khusus. Namun semuanya bernafaskan bathin kekeristenan. Seperti Lagu Ibadah Natal. Tahun Baru, Jum,at Agung, Kebangkitan, Medzbah, Pernikahan, Hari Ulang Tahun, Perpisahan.
              Tentu kami tidak bermaksud berdebat dengan anda sekalian. Apalagi  untuk menggurui rekan sepelayan,  tentang pengelompokan lagu-lagu resmi Bala kita diatas. Tetapi semata-mata hanya ingin mengklarifikasi saja. Serta ingin tahu sejauhmana sebenarnya kepedulian bersama, tentang kehidupan rohani kita sebagai sesama warga Bala. Secara khusus untuk kali ini, kita akan diskusikan  tentang Lagu Keprajuritan diatas.
            Kami tentu berharap substansi kali ini, tetap merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kwalitas  dan misi pelayanan Bala kita. Lagu Nomor 353 itu berjudul: Penginjilan Sedunia. Judul lagu yang memberi kesan vulgar dan atau ambisius bukan?. Tetapi kalau kita mau jujur,  demikianlah adanya. Senafas dan sejalan pesan yang agung dan abadi itu. Sesuatu yang Tuhan Yesus pesankan. Sebelum dia naik ke Surga, untuk mempesiapkan tempat yang abadi.   Tentu bagi anda dan  saya yang percaya, pada perintah dan ajaran Nya.
           Syair lagu ini memberi semangat, bagi setiap warga Bala yang menyanyikannnya. Serta sangat Indah jika lagu ini, dinyanyikan dalam posisi berdiri. Lebih sempurna lagi jika dinyanyikan, sambil mengibarkan-ibarkan bendera kecil, triwarna khas Bala itu. Rasa-rasanya menjadi lengkaplah suatu ibadah itu. Khususnya dalam ibadah tertentu. Seperti acara pelantikan dan pengutusan Opsir Baru. Pentabisan sejumlah Prajurit Baru, Pengukuhan Sejumlah Opsir Setempat di suatu korps. Tentu tidak terlupakan pada acara Selamat datang dan Selamat Jalan. Bagi para  Opsir kita, di keempat Bidang Pelayanan di Institusi Bala Keselamatan.
           Lagu yang satu ini terdiri dari 4 (empat) bait. Bait pertama sangat teologis, ajakan dan seruan bagi para penganut dan pengikutnya. Kemudian pada bait kedua, sang pencipta lagu mendorong, pengikut untuk tetap setia kepada ajaran dan terang Kristus. Sedangkan bait ketiga pengarang  menganjurkan  rakyat negeri ini, untuk mau ikut dengan setia kepada ajaran yang Maha Kuasa. Sementara pada bait terakhir penulis lagu, Putra Minahasa terdidik di eranya itu, berharap bangsa ini akan menjadi negeri yang berbahagia. Jika mereka  semua mau ikut menjadi murid Tuhan. Ajakan dan himbauan yang berkorelasi, dengan yang tersurat dan tersirat, dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara kita itu.
            Senyatanya juga diantara potongan kata dari kalimat Lagu ini, syarat dengan pesan seorang pendidik. Sebagaimana profesi dan latar belakang kehidupan Bapak Guru itu. Begitulah gambaran lain yang tersirat, di balik kata demi kata lagu yang bernuansa mars itu.  Menurut apa yang kami rasakan dan pikirkan, tentang lagu yang penuh misteri itu.
              Pastilah penghayatan anda berbeda dengan kami. Sebagai sesama Warga Bala, anda tentu lebih hebat dan dibandingkan kami. Dalam berimajinasi tentang pesan dan kesan syair-syair dalam lagu yang kita diskusikan kali ini. Disamping itu tentu pengetahuan anda, lebih tinggi tentang lagu resmi kita itu. Dibandingkan alam pikiran kami.Sebagai seorang prajurit yang masih, belum matang dan mapan,s eperti anda dan saudara sekalian.   
            Oleh karena cara pandang dan wawasan saudara, yang didukung dengan pengetahuan dan jam terbang yang jauh diatas kami. Sangat mungkin juga anda sekalian mempunyai argumentasi dan inspirasi, segudang dalam memandang lagu resmi kita yang satu ini.
             Dibalik berbagai hal diatas, kami ingin  mendiskusikan sejumlah hal kepada anda. Tentang sejumlah hal yang menarik perhatian kami. Apa dan bagiaman lagu Nomor 353 tercipta. Misalnya bagaimana dan apa yang tersirat, dalam hati  Guru Londong. Saat pendidik itu menciptakan syair lagu yang bernuansa Mars itu. Pertanyaan berikutnya untuk dan dalam rangka apa, lagu itu beliau ciptakan?. Pada saat bagaimana lagu itu terinspirasi ?. Kemudian siapa saja penyanyi pertama, saat lalu itu diperkenalkan?, Di gedung mana lagu itu, untuk  pertama kali dikumandangkan?. Juga ada sejumlah pertanyaan lain, yang membuat kami, semakin bertambah penasaran.      
         Hampir satu dasa warsa keingintahuan itu, terpendam dalam hati. Sulit bagi kami untuk melampiaskannya. Rasa kagum dan hormat kami yang ditekan kepada pengarang lalu yang satu ini. Itulah sebabnya untuk kali ini kami   memberanikan diri, mengungkapkan perasaan gundah hati kami. Kepada anda sekalian, sahabat Bala  melalui artikel ini. Semoga anda berkenan untuk meresponsnya. Untuk itulah kami secara perlahan dan pasti, mencari tahu, tentang kehidupan Pak Guru, yang mungkin sangat dihormati dan disenangi para anak didik di era lalu itu.
             Berbagai pihak telah dan sedang kami hubungi dan kontak. Sejumlah petinggi dan Opsir Senior dan Pensiunan di KPT Bandung. Sejumlah sesepupuh dan tokoh Bala di Sulawesi Utara.  Daerah kelahiran Komponis kita yang satu ini. Begitu juga di sekitar lembah Palu.  Dimana guru yang satu ini, lama mengabdikan diri. Sebagai seorang pendidik untuk calon Pendidik pula. Kami juga mencoba cari tahu, tentang siapa beliau.  kepada sejumlah mantan Guru.  Mereka yang pernah menjadi murid Nya.  Di SGB, Sekolah  Guru ketika itu. Dimana usia para narasumber saat ini, sudah tua-tua dan uzur. Saat artikel ini sampai kehadapan anda. Umur beliau-beliau sudah berada pada interval, 65 Tahun hingga 80 tahunan.
               Dari semua narasumber yang pernah kami hubungi, memberi fakta dan informasi banyak hal . Tetapi dibalik berbagai informasi yang diperoleh itu, kami renungkan dan simpan, dan putar-putar  dalam pikiran.  Semua kenangan dan pengalaman para narasumber, membuat hati kami semakin penasaran. Penuh dengan pertanyaan yang kurang memberi informasi pasti. (Harapan kami cukuplah kami saja, yang terbeban  untuk ingin  tahu lebih jauh, tentang Guru yang satu ini. Anda sekalian lebih baik fokus saja, kepada hal lain tentang dinamika kehidupan kita, sebagai bagian bangsa  yang semakin penuh perbohongan dan kepura-puraan ini).
            Semakin kami dapat info baru,  semakin membuat kami penasaran. Seorang opsir senior mengatakan begini : “Guru Londong itu bukan Warga Bala Keselamatan. Guru Londong hanyalah seorang simpatisan biasa, sahabat Bala Keselamatan “demikian penjelasan Hamba Tuhan, yang saat ini menikmati masa pensiun Nya di Jawa Timur. Sementara Komisioner (Pensiun) Ross Tondi , mengatakan, bahwa Guru Londong beliau pernah tahu. Karena kebetulan sesama orang Minahasa. Tetapi dalam akhir suratnya beliau menyatakan: secara fisik, saya belum dan tidak sempat bertemu muka. Dengan pendidik yang ingin anda tanyakan itu. Narasumber lain mengatakan bahwa Guru Londong semula adalah Warga Bala. Namun karena sesuatu hal dia  meninggalkan Bala Keselamatan. Beralih menjadi anggota jemaat Sinode Gereja tetangga. Seorang lagi mantan murid langsung beliau di SGB Palu alumni tahun 1953, mengatakan Guru Londong itu benar2 warga Bala. Jelasnya disuatu pertemuan keluarga kepada Penulis di desa OO-Parese, Kecamatan Kulawi Selatan Kabupaten Sigi baru-baru ini.
             Seorang Opa, pada saat ber usia 11 Tahun, sudah mengenal Guru Londong. Karena Guru yang satu ini, adalah kolega orangtuanya. Sesama tenaga edukatif  di SGB Palu. Panggilan beliau di era itu dipanggil Guru Kasese. Guru Londong dan Guru Kasese adalah bersahabat. Sangat mungkin kemitraan itu, disamping mereka sesama guru. Juga mereka berasal dari Daerah yang sama, yaitu Sulawesi Utara. Dimana dikemudian hari Opa Tua, narasumber artikel   ini,  juga melanjutkan sekolah di SGB Palu. Dimana Guru Londong menjadi Direktur. Tetapi Opa ini tidak lagi murid langsung, dari Guru londong lagi. Karena guru Londong saat mereka di SGB, sudah diganti Guru Mamarimbing. Kebetulan juga pendidik, yang berasal dari Daerah Minahasa.
            Opa tua ini juga mengatakan bahwa dulu Guru Londong, sering berkunjung ke Rumah mereka. Bukan hanya itu beliau, juga sering  makan siang, di rumah orang tua kami Guru Kasese, katanya sambil mengenang masa mudanya. Lanjutnya guru londong itu, badannya tidak terlalu tinggi. Namun beliaukelihatan  sangat berwibawa. Berpenanpilan menarik  dan necis dalam berpakaian. sebagaimana lazimnya orang Minahasa. Dimana mereka kita kenal padu dalam berbusana.
           Satu tambahan informasi lagi, Opa kasese yang mengatakan selama dia kenal, Guru Londong tidak pernah membawa Isteri  dan memperkenalkan orang rumahnya ketika itu.  Opa Kasese memprediksi Guru Londong, ketika di mengabdi Palu, meninggalkan Isteri dan anak2nya di Tanah Minahasa?.      
             Seorang warga Bala yang kebetulan alumni SGA di Manado tahun 1955 – 1958, dalam suratnya tahun lalu, mengatakan bahwa Guru Londong setelah setelah selesai mengabdi di Sulawesi Tengah, kembali bertugas di Manado hingga Pensiun. Bhkan Guru Londong sempat mengajar mantan Ketua Pembangunan Gereja Korps I Palu itu, untuk mata pelajaran Seni Suara. Sebagai bagian dari sejumlah mata pelajaran, keahlian Guru yang fenomenal itu.
            Sesungguhnya ada banyak hal lain, yang masih ingin kami galih tentang kehidupan  Pak Guru itu.  Antara lain sejumlah Pertanyaan susulan. Misalnya saja dalam rangka apa,  lagu itu diciptakan. Serta kapan lagu itu diciptakan. Siapa saja Tim Paduan suara pertama dan dimana lagu itu untuk pertama sekali dikumandangkan. Sejak kapan lagu ini, dimasukan menjadi Lagu Resmi Bala Keselamatan. Siapa ketika itu Komandan Teritori Indonesia.Pemimpin  yang memutuskan dan memasukkan lagu itu kedalam lagu resmi kita. Serta sejumlah pertanyaan lain, yang mungkin sulit kami goreskan dalam artikel ringan ini. Bagaimana pandangan dan pendapat Saudara. Sukses untuk anda.{NAINGGOLAN Nurdin}.

Lebanu Marawola Maret 2011.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar